Minggu, 27 Oktober 2013

makalah



KATA PENGANTAR



Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menganugrahkan hikmat dan kemampuan dalam penyelesaian makalah ini, sebagai salah syarat untuk memenuhi ketuntasan kompetensi dasar.
Makalah ini dimaksudkan untuk sekedar memberitahu kepada pembaca, mengenai “Legenda malin kundang”.
Sejak awal hingga akhir penyusunan makalah ini, kami mengalami banyak hambatan dan kesulitan. Namun, atas bantuan banyak pihak yang secara langsung, maupun tidak langsung turut terlibat dalam penyelesaian makalah ini, sehingga makalah ini bisa terselesaikan. Untuk itu, kami sebagai penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada orang-orang yang telah terlibat dalam pembuatan makalah ini, dan terlebih khusus kepada guru yang telah membimbing kami dalam proses pembuatan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.


Lampung 27 oktober 2013

Penulis

















BAB I
PENDAHULUAN


1.1            Latar Belakang

Malin Kundang adalah kaba yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia. Legenda Malin Kundang berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan karena itu dikutuk menjadi batu. Sebentuk batu di pantai Air Manis, Padang, konon merupakan sisa-sisa kapal Malin Kundang.
Untuk itu, makalah ini dibuat dengan tujuan utama untuk sekedar memberitahukan kepada pembaca mengenai sejarah Malin Kundang yang ada di Indonesia.

1.2             Permasalahan

Permasalahan yang muncul akibat sejarah malin kundang mengakibatkan dampak positif maupun negatif. Agar penjelasan lebih terperinci, penulis akan membatasi permasalahan tersebut. Adapun permasalahan tersebut adalah sebagai berikut :
1.     Bagaimana sejarah Malin Kundang ?
2.     Apa dampak positif dan negatif dari sejarah Malin Kundang ?
3.     Cara menanggulangi dampak negatif dari sejarah Malin kundang!


1.3             Tujuan Penelitian

Tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
a.     Memberi penjelasan mengenai sejarah Malin Kundang.
b.     Mengetahui dampak positif dan negatif dari sejarah Malin Kundang.
c.      Mengetahui cara menanggulangi dampak negatif dari sejarah Malin Kundang.








BAB II
PEMBAHASAN

LEGENDA MALIN KUNDANG

Pada suatu waktu, di desa terpencil ada sebuah keluarga nelayan di pesisir pantai wilayah Sumatera Barat. Karena kondisi keuangan keluarga memprihatinkan, sang Ayah memutuskan untuk mencari nafkah di negeri seberang dengan mengarungi lautan yang luas. Ayah Malin tidak pernah kembali ke kampung halamannya sehingga ibunya harus menggantikan posisi ayah Malin untuk mencari nafkah.
Malin termasuk anak yang cerdas tetapi sedikit nakal. Ia sering mengejar ayam dan memukulnya dengan sapu. Suatu hari ketika Malin sedang mengejar ayam, ia tersandung batu dan lengan kanannya luka terkena batu. Luka tersebut menjadi berbekas dilengannya dan tidak bisa hilang.
Karena merasa kasihan dengan ibunya yang banting tulang mencari nafkah untuk membesarkan dirinya. Malin memutuskan untuk pergi merantau agar dapat menjadi kaya raya setelah kembali ke kampung halaman kelak.
Awalnya Ibu Malin Kundang kurang setuju, mengingat suaminya juga tidak pernah kembali setelah pergi merantau tetapi Malin tetap bersikeras sehingga akhirnya dia rela melepas Malin pergi merantau dengan menumpang kapal seorang saudagar. Selama berada di kapal, Malin Kundang banyak belajar tentang ilmu pelayaran pada anak buah kapal yang sudah berpengalaman.
Di tengah perjalanan, tiba-tiba kapal yang dinaiki Malin Kundang di serang oleh bajak laut. Semua barang dagangan para pedagang yang berada di kapal dirampas oleh bajak laut. Bahkan sebagian besar awak kapal dan orang yang berada di kapal tersebut dibunuh oleh para bajak laut. Malin Kundang beruntung, dia sempat bersembunyi di sebuah ruang kecil yang tertutup oleh kayu sehingga tidak dibunuh oleh para bajak laut.
Malin Kundang terkatung-katung di tengah laut, hingga akhirnya kapal yang ditumpanginya terdampar di sebuah pantai. Dengan tenaga yang tersisa, Malin Kundang berjalan menuju ke desa yang terdekat dari pantai. Desa tempat Malin terdampar adalah desa yang sangat subur. Dengan keuletan dan kegigihannya dalam bekerja, Malin lama kelamaan berhasil menjadi seorang yang kaya raya. Ia memiliki banyak kapal dagang dengan anak buah yang jumlahnya lebih dari 100 orang. Setelah menjadi kaya raya, Malin Kundang mempersunting seorang gadis untuk menjadi istrinya.
Berita Malin Kundang yang telah menjadi kaya raya dan telah menikah sampai juga kepada ibu Malin Kundang. Ibu Malin Kundang merasa bersyukur dan sangat gembira anaknya telah berhasil. Sejak saat itu, ibu Malin setiap hari pergi ke dermaga, menantikan anaknya yang mungkin pulang ke kampung halamannya.
Setelah beberapa lama menikah, Malin dan istrinya melakukan pelayaran disertai anak buah kapal serta pengawalnya yang banyak. Ibu Malin yang melihat kedatangan kapal itu ke dermaga melihat ada dua orang yang sedang berdiri di atas geladak kapal. Ia yakin kalau yang sedang berdiri itu adalah anaknya, Malin Kundang beserta istrinya.
Ibu Malin pun menuju ke arah kapal. Setelah cukup dekat, ibunya melihat bekas luka dilengan kanan orang tersebut, semakin yakinlah ibunya bahwa yang ia dekati adalah Malin Kundang. "Malin Kundang, anakku, mengapa kau pergi begitu lama tanpa mengirimkan kabar?", katanya sambil memeluk Malin Kundang. Tetapi melihat wanita tua yang berpakaian lusuh dan kotor memeluknya, Malin Kundang menjadi marah meskipun ia mengetahui bahwa wanita tua itu adalah ibunya, karena dia malu bila hal ini diketahui oleh istrinya dan juga anak buahnya.
Mendapat perlakukan seperti itu dari anaknya, ibu Malin Kundang sangat marah. Ia tidak menduga anaknya menjadi anak durhaka. Tidak berapa lama kemudian Malin Kundang kembali pergi berlayar dan di tengah perjalanan datang badai dahsyat menghancurkan kapal Malin Kundang. Ditengah kekacauan itu, diwaktu yang sama dan tempat yang lain ibu Malin Kundang sedang berdoa. Karena kemarahannya yang memuncak, ia pun berteriak "Tuhan! Jika benar ia Malin anakku, KUKUTUK DIA JADI BATU!"
Tepat setelah itu tubuh Malin Kundang perlahan menjadi kaku dan lama-kelamaan akhirnya berbentuk menjadi sebuah batu karang. Sampai saat ini Batu Malin Kundang masih dapat dilihat di sebuah pantai bernama pantai Air Manis, di selatan kota Padang, Sumatera Barat.














BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari uraian pada bab 1 dan bab 2 adalah Malin Kundang yaitu sebuah mitos yang berasal dari provinsi Sumatra Barat, Indonesia, berkisah tentang seorang anak yang durhaka pada ibunya dan akhirnya Malin Kundang itu dikutuk menjadi batu.

3.2 Saran

Saran kami sebagai penulis makalah ini, adalah sebagai berikut:
a.     Sebaiknya siswa tidak mengikuti kelakuan buruk dari Malin Kundang seperti dalam cerita tersebut.

























Daftar Pustaka

http://www.indospiritual.com/artikel_malin-kundang--kisah-anak-durhaka.html






































FOREWORD



Praise to God Almighty who has menganugrahkan wisdom and ability in solving this paper, as one condition to meet basic competence consistency.
This paper is meant to simply inform the reader about the "Legendary master kundang".
Since the beginning to the end of the compilation of this article, we encountered many obstacles and difficulties. However, for many assistance that directly, or indirectly involved in this paper solutions, so this paper can be solved. For that, we as authors wish to thank the many people who have been involved in the making of this paper, and the first dedicated to the teachers who have guided us in the manufacturing process of this paper.
Finally, the authors hope that this paper can be useful and beneficial for all parties. Thank you.


Lampung October 27, 2013

author



















preliminary

1.1 Background

Malin Kundang is a story that comes from the province of West Sumatra, Indonesia . Malin Kundang legendary story about a child who is disobedient to his mother and is therefore condemned to stone. Rock on the beach amorous Sweet Water , Golf , reputedly the ship remnants Malin Kundang .
To this end, this paper made
​​with the main purpose to simply tell the reader about the history Malin Kundang in Indonesia .

1.2 Problems
Problems that arise due to the history master kundang resulting positive or negative impact . That more detailed explanation , the writer will limit the problem. Now the problem is as follows:
1 . How Malin Kundang history ?
2 . What positive and negative impacts of Malin Kundang history ?
3 . Ways to overcome the negative impact of Malin kundang history !


1.3 Purpose Research
The purpose of this paper manufacture is as follows:
a. To explain the history Malin Kundang .
b . Knowing the positive and negative impacts of Malin Kundang history .
c . Knowing how to overcome the negative impact of Malin Kundang history .














CHAPTER II
DISCUSSION

The Legend Of Malin Kundang

Long time ago, in a small village near the beach in West Sumatera, lived a woman and her son, Malin Kundang. Malin Kundang’s father had passed away when he was a baby, and he had to live hard with his mother.
Malin Kundang was a healthy, dilligent, and strong child. He usually went to the sea to catch fish, and brought it to his mother, or sold it in the town.
One day, when Malin Kundang was sailing as usual, he saw a merchant’s ship which was being raided by a small band of pirates. With his brave and power, Malin Kundang defeated the pirates. The merchant was so happy and asked Malin Kundang to sail with him. Malin Kundang agreed.
Many years later, Malin Kundang became a wealthty merchant, with a huge ship, loads of trading goods, many ship crews, and a beautiful wife. In his journey, his ship landed on a beach. The villagers reconigzed him, and the news ran fast in the town: Malin Kundang became a rich man and now he is here. His mother, in deepful sadnees after years of loneliness, ran to the beach to meet her beloved son again.
When the mother came, Malin Kundang, in front of his well dressed wife, his crews and his own gloriness, denied to meet that old, poor and dirty woman. For three times she begged Malin Kundang and for three times yelled at him. At last Malin Kundang said to her “Enough, old woman! I have never had a mother like you, a dirty and ugly peasant!” Then he ordered his crews to set sail.
Enraged, she cursed Malin Kundang that he would turn into a stone if he didn’t apologize. Malin Kundang just laughed and set sail.
In the quiet sea, suddenly a thunderstorm came. His huge ship was wrecked and it was too late for Malin Kundang to apologized. He was thrown by the wave out of his ship, fell on a small island, and suddenly turned into stone.









Chapter III
cover

3.1 Conclusion
Conclusions derived from the description in chapter 1 and chapter 2 is Malin Kundang that is a myth that originated from the province of West Sumatra, Indonesia, tells the story of a child who is disobedient to his mother and eventually Malin Kundang was cursed into stone.



3.2 Suggestion
Our advice as the author of this article, is as follows:
a. We encourage students not to follow the bad behavior of Malin Kundang like in the story.
























Bibliography

http://www.indospiritual.com/artikel_malin-kundang--kisah-anak-durhaka.html








































Hikmah dari Legenda Malin Kundang dalam Bahasa Inggris

legenda malin kundang dalam bahasa inggris ini menceritakan akibat yang terjadi bila durhaka kepada orang tua, khususnya ibu kita sendiri. Sosok ibu merupakan sosok yang harus dihormati, lebih daripada ayah. Berbuat baiklah kepada kedua orang tua khususnya ibu maka niscaya kelimpahan rezeki sudah di depan mata, dan durhakalah kepada beliau maka azab pedih sudah menanti anda sebagaimana kisah Legenda Malin Kundang dalam bahasa inggris.




Lessons from Kundang Legend in English
Kundang legend in the English language to tell a result that occurs when disobedient to parents, especially the mother of our own. Mother figure is a figure that should be respected, rather than the father. Do good to both the parents especially the mother then certainly an abundance of sustenance is in sight, and durhakalah to him so grievous doom already awaits you as legends Kundang story in English.


























MAKALAH

BAHASA INGGRIS
LEGENDA MALIN KUNDANG

https://lh5.googleusercontent.com/-1rGkEjawzR0/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAQE/RYRBxKBojGc/photo.jpg



DI SUSUN OLEH KELOMPOK VII:
*    HAVIDITA YULIANA
*    M.MAULANA MUHTAR
*    SUMILAH
*    WAHID KHAIRUDIN



SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) AN NUR
LAMPUNG
TAHUN 2013-2014










Papers


ENGLISH
LEGEND OF MALIN KUNDANG


https://lh5.googleusercontent.com/-1rGkEjawzR0/AAAAAAAAAAI/AAAAAAAAAQE/RYRBxKBojGc/photo.jpg



FLAT IN THE GROUP VII:
*    HAVIDITA YULIANA
*    M. MAULANA MUHTAR
*    SUMILAH
*    WAHID KHAIRUDIN





ISLAM HIGH SCHOOL (STAI) AN NUR
LAMPUNG
YEAR 2013-2014

Selasa, 15 Oktober 2013

Selasa, 17 September 2013

Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Modern

Keajaiban Al Qur’an dan Ilmu Pengetahuan Modern

model-model penelitian agama islam

Model Penelitian Tafsir Yaitu suatu contoh, ragam, acuan atau macam dari penelitian secara seksama terhadap penafsiran Al-Qur’an yang pernah dilakukan generasi terdahulu untuk diketahui secara pasti tentang berbagai hal yang terkait dengannya. objek pembahsasan tafsir adalah Al-Qur’an yang merupakan sumber-sumber ajaran Islam. Pemahaman terhadap ayat-ayat Al-Qur’an melalui penafsiran-penafsirannya, mempunyai peranan sangat besar bagi maju mundurnya umat. Sekaligus penafsiran itu dapat mencerminkan perkembangan serta corak pemikiran mereka, misalnya : a. Model Quraish Shihab Model penelitian tafsir yang dikembangkan beliau lebih banyak bersifat ekploratif, deskriptif, analitis, dan perbandingan. Yaitu model penelitian yang berupaya menggali sejauh mungkin produk tafsir yang dilakukan ulama-ulama tafsir terdahulu berdasarkan berbagai literature tafsir baik yang bersifat primer (ditulis ulama tafsir yang bersangkutan) maupun ulaa lainnya. Menurut beliau corak-corak penafsiran yang dikenal selama ini diantara lain : 1) Corak sastra bahasa, yang timbul akibat kelemahan-kelemahan orang Arab sendiri di bidang sastra, sehingga dirasakan kebutuhan untuk menjelaskan kepada mereka tentang keistemewaan kedalaman arti kandungan Al-Qur’an di bidang ini. 2) Corak filsafat dan teologi, akibat penerjamahan kitab filsafat yang mempengaruhi sementara pihak, serta akibat masuknya penganut agama-agama lain ke dalam Islam yang denga sadar atau tidak masih mempercayai beberapa hal dari kepercayaan lama mereka. 3) Corak penafsiran ilmiah, akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan usaha penfsiran untuk memahami ayat-ayat Al-Qur’an sejalan dengan perkembangan ilmu. 4) Corak penafsiran fiqh dan hukum, akibat perkembangan ilmu fikih dan terbentuknya mazhab fikih yang setiap golongan berusaha membuktikan kebenaran pendapatnya berdasarkan penafsiran-penafsiran mereka terhadap ayat-ayat hukum. 5) Corak tasawuf, akibat timbulnya gerakan-gerakan sufi sebagai reaksi terhadap kecenderungan berbagai pihak terhadap materi, sebagai konpensasi terhadap kelemahan yang dirasakan. 6) Corak sastra budaya kemasyarakatan, bermula pada Syaikh Muh. Abduh, yaitu satu corak tafsir yang menjelaskan petunjuk-petunjuk ayat Al-Qur’an yang berkaitan langsung dengan kehidupan masyarakat, serta usaha-usaha yang menanggulangi penyakit masyarakat berdasarkan pertunjuk-petunjuk ayat, serta bahasa yang dimengerti dan indah didengar. 2. Model Penelitian Hadits Sebagai sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-Qur’an, hadist juga telah menjadi bahasan kajian menarik, dan tiada henti-hentinya. Para ahli sudah banyak melakukan penelitian terhadap hadits, baik dari segi keotentikan kandungannya maknanya, maupun fungsinya dalam mejelaskan kandungan Al-Qur’an. Bagi kalangan akademis, adanya berbagai hasil penelitian, hadits telah membuka peluang untuk diwujudkannya suatu displin kajian Islam yaitu studi bidang hadits. Penelitian yang bisa dilakukan adalah : 1. Bersifat deskriptif analitis. Dala penelitian ini, maka bahan-bahan penelitian dikaji adalah berupa bahan kepustakaan yang ditulis pakar hadits, ditambah dengan bahan-bahan penunjang. 2. Bersifat eksploratif dengan pendekatan historis, dan disajikan secara deskriptif analitis. Yakni dalam system penyajiannya menggunakan pendekatan kronologis waktu dala sejarah. Bahan-bahan penelitian diperoleh dari berbagai literature hadits sepanjang perjalanan kurun waktu. 3. Bersifat ekploratif dengan pendekatan fiqh. Yakni membahas, mengkaji dan menyelami sedalam-dalamnya berbagai persoalan actual yang muncul di masyarakat. Kemudian status hukumnya berpijak kepada konteks hadits tersebut. 4. Metode tematik. Masing-masing hadits dikelompokkan, misalnya tentang hadits politik, wanita, dan sebagainya 5. Penelitian isnad dan sanad. Mengambil beberapa hadits yang berkenaan dengan suatu topic, kemudian diteliti tentang sanad tersebut. Kemudian baru sisimpulkan status hadits tersebut. 3. Model Penelitian Fiqh/Hukum Islam Keberadaan fiqh/hukum Islam memang tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia. Karena manusia memerlukan ketetapan hukum yang dapat memandu dan membimbing perjalanan umat manusia. Untuk melihat apakah produk hukum Islam masih sejalan dengan tuntutan zaman dan bagaimana hukum Islam itu dikembangkan dalam rangka merespon dan menjawab secara konkret berbagai masalah yang muncul di masyrakat, maka perlu adanya penelitian. Objek penelitian fiqh Islam : 1. Kitab-kitab fiqh 2. Keputusan-keputusan peradilan agama 3. Perundang-undangan 4. Kompilasi hukum Islam 5. Fatwa Penelitian hukum Islam dapat dilakukan dengan penelitian ekploratif, deskriptif dengan menggunakan pendekatan hisotris. Bisa pula dengan penelitian uji teori atau uji asumsi (hipotesa), 1. Apakah pakai ushul fiqh 2. Ada tidaknya pengaruh social-politik 3. Mengapa MUI inkonsisten Selain itu juga diperkenalkan metode baru dalam penelitian yaitu dengan menggunakan pendekatan social/hukum social. Yang dengan itu muncul sosiologi hukum Islam. Dengan demikian sama sekali tidak mengganggu kesucian dan kesakralan Al-Qur’an yang menjadi sumber hukum Islam. Sebab yang dipersoalkan bukan mempertanyakan releva dan tidaknya Al-Qur’an. Tetapi yang dipersoalkan adalah hasil pemahaman terhadap ayat-ayat ahkam itu masih dengan tuntunan zaman atau tidak. 4. Model Peneletian Filsafat Islam Filsafat Islam sebagai suatu disiplin ilmu dapat diketahui melalui 5 ciri ,yaitu : 1. Dilihat dari segi sifat dan coraknya Filsafat Islam bersumber pada Al-Qur’an dan Al-Hadits, karena itu berbeda dengan filsafat Yunani dan filasafat Barat. 2. Dilihat dari segi ruang lingkup pembhasannya Filsafat Islam mencakup bidang kosmologi (fisika atau alam raya), metafisika (ketuhanan),kehidupan dunia dan akhirat, ilmu pengetahuan, dan sebagainya. 3. Dilihat dari segi datangnya. Filsafat Islam sejalan dengan perkembangan ajaran Islam, hal ini manakala ajaran Isla memerlukan penjelasan secara rasional dan filosofis. 4. Dilihat dari segi yang mengembangkannya. Filsafat Islam dikembangkan oleh orang-orang Islam itu sendiri terutama berkaitan materi pemikiran filsafat, bukan kajian sejarah filsafat. Filsafat sebagai suatu disiplin ilmu dengan ilmu keislaman dapat diteliti dengan berbagai metode dan pendekatan pada umumnya penelitian yang dilakukan bersifat penelitian kepustakaan , yaitu penelitian yang menggunakan bahan-bahan bacaan sebagai sumber rujukannya. Pendekatan yang sering digunakan adalah : a. Pendekatan historis Meneliti latar belakang munculnya pemikiran filsafat dalam Islam. Meneliti tentang sejarah timbulnya pemikiran filsafat Islam yang dimulai kontak pertama Islam dengan Yunani. b. Pendekatan substansi Berusaha mengemukakan berbagai pemikiran filsafat yang dihasilkan dari berbagai tokoh tersebut. c. Pendekatan komparatif studi.. Berusaha mengemukakan latar belakang pemikiran yang menyebabkan mengapa kedua tokoh tersebut mengemukakan pendapatnya seperti itu. d. Pendekatan tokoh. Berusaha mengemukakan hasil pemikiran filsafat Islami dari tokoh yang diteliti. e. Pendekatan kawasan. Berusaha mengelompokkan para filosof ke dalam kelompok Timur dan Barat. Membagi tokoh-tokoh filosof menurut tempat tinggal mereka. f. Pendekatan campuran. Menurut Amin Abdullah, bahwa selama ini, sebagian penelitian filsafat Islam yang dilakukan para ahli berkisar pada masalah sejarah filsafat Islam bukan materi filsafat Islam. Oleh karena itu sulit diharapkan dapat melahirkan para filosof baru.

berbagai manfaat